Hidroponik dan Akuaponik


 Hidroponik adalah metode untuk membudidayakan tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan hanya dengan air dan nutrisi kimia. Istilah “ponik” dalam “akuaponik” berasal dari hidroponik. Secara harfiah, “hidroponik” berarti “sistem air”. Sebagian besar produksi tomat, basil, dan selada di rumah kaca di Amerika Utara saat ini menggunakan teknik penanaman hidroponik. 

Akuaponik adalah metode penanaman hidroponik karena tidak membutuhkan tanah. Pada kedua metode ini, akar tanaman selalu direndam dalam air yang sangat kaya oksigen dan nutrisi, menghasilkan laju pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah. Akuaponik juga mengadopsi banyak jenis sistem hidroponik klasik, seperti sistem “flood and drain” (yang juga dikenal sebagai ebb and flow), Nutrient Film Technique (NFT), dan Deep-Water Culture or Raft (DWC).

 Perbedaan Akuaponik dan Hidroponik

  1. Penggantian Nutrisi Kimia Mahal dengan Pakan Ikan yang Lebih Murah: Nutrisi dalam hidroponik mahal dan semakin mahal karena beberapa bahan baku semakin sulit diperoleh. Sementara itu, dalam akuaponik, pakan ikan yang lebih murah bisa menghasilkan ikan tilapia dan mendukung tanaman.
  2. Tidak Perlu Membuang Larutan Nutrisi: Sistem hidroponik perlu membuang air secara berkala karena penumpukan garam dan bahan kimia. Ini bisa merepotkan dan membutuhkan pertimbangan pembuangan yang hati-hati. Dalam akuaponik, keseimbangan nitrogen alami tercapai, air dalam sistem tidak pernah perlu diganti, hanya ditambahkan saat menguap, menghemat air dan waktu.
  3. Perawatan Sistem yang Lebih Mudah: Setelah proses siklus (membangun dasar bakteri atau biofilter) selesai, sistem akuaponik lebih mudah dirawat dibandingkan sistem hidroponik. Pengukuran EC (konduktivitas listrik) dalam hidroponik perlu dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, sementara dalam akuaponik hanya perlu cek pH dan amonia seminggu sekali serta cek nitrat sebulan sekali.
  4. Akuaponik Lebih Produktif: Studi oleh Crop Diversification Centre di Alberta, Kanada, menunjukkan bahwa setelah enam bulan, saat biofilter akuaponik sepenuhnya terbentuk, hasil pertumbuhan dalam akuaponik lebih cepat dan lebih baik dibandingkan hidroponik.
  5. Akuaponik Sepenuhnya Organik: Hidroponik tumbuh dalam lingkungan steril buatan, menggunakan nutrisi mahal yang terbuat dari campuran bahan kimia, garam, dan elemen jejak. Dalam akuaponik, ekosistem alami diciptakan di mana bakteri dan cacing merah membantu mengubah amonia dan limbah padat dari ikan menjadi makanan tanaman yang lengkap. Ini adalah proses yang organik. Penerapan pestisida akan merugikan ikan, begitu juga hormon pertumbuhan atau antibiotik pada ikan akan merugikan tanaman. Akuaponik mengandalkan alam dan memberikan pertumbuhan yang lebih baik, perawatan yang lebih sedikit, dan tingkat penyakit yang lebih rendah.